0
0

Gibran Putus Tali dengan Akun Judol: Respons Cepat Usai Ramai di Publik

Wakil Presiden melalui juru bicaranya mengonfirmasi bahwa Gibran Rakabuming Raka telah berhenti mengikuti akun-akun yang terafiliasi dengan judi online, menyusul sorotan tajam dari publik

LIPUTANKHUSUS.COM — Istana Wakil Presiden (Wapres) RI angkat bicara menanggapi sorotan publik terkait akun Instagram Gibran Rakabuming Raka yang diketahui sempat mengikuti akun berbau judi online (judol), @bang_jabrik.game.

Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) memastikan bahwa Gibran telah melakukan tindakan tegas dengan meng-unfollow akun tersebut begitu mengetahui kontennya menyimpang dari norma dan aturan yang berlaku.

“Sebagai tindak lanjut, akun tersebut kini telah di-unfollow oleh @gibran_rakabuming segera setelah diketahui bahwa akun tersebut memuat konten yang tidak sesuai dengan norma dan peraturan yang berlaku,” demikian pernyataan resmi Setwapres yang diterima Kompas.com pada Rabu (4/6/2025).

Bukan Sekadar Unfollow, Akun Juga Dilaporkan

Tak berhenti pada tindakan unfollow, Setwapres menyampaikan bahwa pihaknya juga telah melaporkan akun tersebut ke Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi) agar dapat segera diblokir atau ditutup. Tujuannya jelas: menghentikan penyebaran konten merugikan yang dapat membahayakan masyarakat digital.

“Akun tersebut juga telah dilaporkan ke Kementerian Komdigi agar dapat segera diblokir atau ditutup, sehingga tidak terus menyebarkan konten yang merugikan masyarakat,” jelas keterangan tersebut.

Riwayat Akun Diselidiki: Bukan Awalnya Judol

Hasil penelusuran digital menunjukkan bahwa akun @bang_jabrik.game ternyata telah aktif sejak November 2022 dan telah mengganti nama (username) sebanyak tujuh kali. Berdasarkan jejak digital itu, Setwapres menduga kuat bahwa akun tersebut awalnya bukan akun yang memuat konten judi online.

Fakta ini juga menguatkan alasan kenapa Gibran sempat mengikuti akun itu. “@gibran_rakabuming mengikuti akun tersebut sebelum terjadi perubahan identitas dan isi kontennya seperti saat ini,” ungkap pihak Setwapres.

Bahkan, beberapa tokoh publik lainnya juga diketahui sempat mengikuti akun tersebut, menunjukkan bahwa perubahan fungsi akun bisa mengecoh siapa saja.

Fenomena Umum di Dunia Maya: Akun Dijual & Diretas

Setwapres juga menekankan bahwa fenomena perubahan identitas akun di media sosial bukanlah hal baru. Akun-akun yang telah memiliki banyak pengikut sering kali diperjualbelikan atau bahkan diretas, lalu dimanfaatkan untuk kepentingan yang merugikan.

“Akun-akun yang telah memiliki sejumlah pengikut sering kali diperjualbelikan, bahkan ada yang diretas dan diubah fungsinya untuk kepentingan tertentu,” tambah pernyataan itu.

Kesimpulan: Waspada Dunia Digital

Kejadian ini menjadi pengingat bagi publik — termasuk pejabat negara — bahwa perubahan identitas dan konten media sosial bisa terjadi sewaktu-waktu, dan penting untuk secara berkala mengevaluasi akun-akun yang diikuti.

Langkah Gibran untuk segera unfollow dan melaporkan akun tersebut dipandang sebagai bentuk tanggung jawab etis dan kepedulian terhadap pengaruh media digital terhadap masyarakat.

Baca Lagi

Direkomendasikan

World