0
0

Iran Klaim Gunakan Rudal Balistik Bermanuver dalam Serangan Terbaru ke Israel

Pemerintah Iran menyatakan telah menggunakan rudal balistik jenis baru yang mampu melakukan manuver dalam serangan terbarunya terhadap wilayah Israel, menandai peningkatan signifikan dalam kemampuan militer Teheran

LiputanKhusus.com, Teheran –- Iran kembali mengguncang kawasan Timur Tengah dengan mengklaim keberhasilan penggunaan rudal balistik terbaru mereka, yang diberi nama Haj Qassem, dalam serangan ke wilayah Israel pada akhir pekan lalu. Senjata ini disebut-sebut sebagai terobosan besar dalam teknologi rudal Iran karena memiliki kemampuan manuver dan sistem navigasi canggih yang diklaim mampu menembus sistem pertahanan udara paling mutakhir sekalipun.

Rudal tersebut dinamai Haj Qassem untuk mengenang Jenderal Qassem Soleimani, mantan komandan Pasukan Quds – unit elit dari Garda Revolusi Iran – yang tewas dalam serangan udara Amerika Serikat di Irak pada era Presiden Donald Trump. Nama ini tidak hanya menjadi simbol perlawanan Iran terhadap kekuatan Barat, tetapi juga cerminan dari ambisi militer Teheran yang terus tumbuh di tengah konflik kawasan.

Menurut laporan media lokal yang dekat dengan pemerintah, termasuk kantor berita FARS dan Tasnim, rudal ini diluncurkan dalam gelombang serangan pada malam hingga Minggu dini hari. Haj Qassem digambarkan sebagai rudal balistik berpandu yang menggunakan bahan bakar padat, mampu menjangkau target sejauh 1.200 kilometer, dan yang paling signifikan – mampu bermanuver di udara untuk menghindari sistem pertahanan musuh.

Menembus Perisai Pertahanan Israel

Salah satu aspek paling mengkhawatirkan dari rudal ini, terutama bagi Israel dan sekutu-sekutunya, adalah klaim bahwa rudal tersebut dirancang khusus untuk menembus sistem pertahanan seperti THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) milik Amerika Serikat dan sistem Patriot yang telah lama menjadi andalan Israel. Menteri Pertahanan Iran, Jenderal Aziz Nasirzadeh, menyatakan bahwa kemampuan manuver serta sistem navigasi canggih rudal ini membuatnya sangat sulit untuk dicegat oleh teknologi anti-rudal konvensional.

Lebih jauh, rudal ini juga dikatakan resisten terhadap serangan peperangan elektronik (electronic warfare), yang berarti memiliki kemampuan bertahan dari upaya pengacauan sinyal oleh lawan. Ini menjadikannya bukan hanya alat ofensif, tetapi juga simbol bahwa Iran mulai meninggalkan ketergantungan pada teknologi lama dan mulai memasuki era baru dalam pengembangan persenjataan berteknologi tinggi.

Dampak Strategis di Kawasan

Langkah Iran ini jelas bukan hanya pamer kekuatan. Di tengah meningkatnya ketegangan regional, terutama setelah beberapa insiden saling serang antara Israel dan kelompok-kelompok proksi Iran di Suriah dan Lebanon, uji coba Haj Qassem menjadi sinyal tegas bahwa Iran siap menghadapi kemungkinan eskalasi lebih lanjut.

Pakar militer menilai bahwa pengembangan rudal ini bukan hanya untuk konfrontasi langsung, tetapi juga untuk meningkatkan posisi tawar Iran dalam negosiasi geopolitik. Dengan memperkuat teknologi rudal, Iran menunjukkan bahwa sanksi ekonomi dan tekanan diplomatik tidak cukup untuk menghentikan ambisi militernya.

Reaksi Internasional

Meski belum ada konfirmasi resmi dari pihak Israel mengenai dampak serangan tersebut, laporan mengenai keberhasilan penggunaan rudal Haj Qassem telah memicu perhatian serius di kalangan pengamat militer internasional. Amerika Serikat kemungkinan akan meninjau kembali efektivitas sistem pertahanan yang telah mereka tempatkan di kawasan tersebut, mengingat klaim Iran mengenai kemampuan rudal untuk menembus lapisan pertahanan tercanggih sekalipun.

Sementara itu, komunitas internasional kembali dihadapkan pada dilema lama: antara mengutuk eskalasi militer Iran atau mengakui bahwa tekanan berkepanjangan dari negara-negara Barat justru mendorong Teheran untuk mempercepat pengembangan teknologi tempur mereka.

Uji coba rudal balistik Haj Qassem bukan hanya peristiwa militer biasa. Ini adalah pesan politik, strategi pertahanan, dan simbol nasionalisme Iran yang dikemas dalam bentuk teknologi tinggi. Dunia kini menunggu—apakah ini awal dari babak baru konfrontasi bersenjata, atau hanya satu langkah dalam permainan panjang kekuatan di Timur Tengah.

Baca Lagi

Direkomendasikan

World