0
0

Jelang Puncak Haji, 3.000 Bus Siap Antar Jemaah Menuju Arafah

Sebanyak 3.000 armada bus disiapkan untuk mengangkut jemaah haji ke Arafah dalam rangka pelaksanaan wukuf, puncak dari ibadah haji yang dimulai pada 9 Zulhijah

LIPUTANKHUSUS.COM — Menjelang momen sakral dalam ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI memastikan kesiapan transportasi jemaah haji asal Tanah Air. Sebanyak 3.000 unit bus disiapkan untuk mengantar sekitar 200.000 jemaah Indonesia menuju Padang Arafah, titik klimaks dari rukun Islam kelima ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Mujib Roni, dalam keterangan pers pada Rabu (4/6/2025).

“Sekitar 200.000 jemaah Indonesia ini diberangkatkan menuju Arafah dengan menggunakan 3.000 bus,” ujar Mujib.

Disiapkan dengan Rinci, Diatur Tiga Gelombang

Bus-bus ini dikelola oleh naqobah, yakni perusahaan penyedia layanan transportasi di Arab Saudi, yang berkolaborasi dengan syarikah masyair—penyedia layanan ibadah masyair (Arafah, Muzdalifah, Mina).

Pihak Indonesia, dalam hal ini PPIH, berperan dalam menyusun skema pergerakan jemaah untuk memastikan proses mobilisasi berjalan lancar dan terorganisir.

“Kami hanya menyusun skema pergerakannya saja,” ujar Mujib menjelaskan peran koordinatif PPIH.

Keberangkatan dilakukan secara bertahap dalam tiga gelombang waktu:

  • Gelombang 1: pukul 06.00–11.00 waktu Arab Saudi
  • Gelombang 2: pukul 11.30–16.00
  • Gelombang 3: pukul 16.30–21.00

Strategi ini bertujuan agar tidak terjadi penumpukan massa, sekaligus memberi kenyamanan dan keamanan maksimal bagi jemaah yang mayoritas berusia lanjut.

Mitigasi Ketat dan Bus Cadangan Disiapkan

Tak hanya fokus pada kelancaran, tim penyelenggara juga menyiapkan langkah antisipasi jika terjadi kondisi darurat di lapangan. Naqobah dan syarikah telah menyiapkan skema mitigasi dengan bus cadangan, serta membentuk tim penghubung khusus yang bertugas merespons situasi tak terduga.

“Kami juga bentuk tim penghubung jika terjadi hal-hal yang berada di luar kendali kita saat di lapangan,” tutur Mujib.

Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga kelangsungan ibadah dan keselamatan para jemaah haji Indonesia yang dikenal sebagai kelompok terbesar kedua di dunia setelah Pakistan.

Malam di Arafah: Awal Momen Puncak Spiritualitas

Seluruh jemaah dijadwalkan tiba di Arafah pada malam hari, tepat sebelum pelaksanaan wukuf yang berlangsung pada 9 Zulhijah. Sesampainya di sana, para jemaah akan bermalam di tenda-tenda khusus Arafah sambil mempersiapkan diri secara spiritual dan fisik untuk momen puncak haji tersebut.

Wukuf di Arafah bukan hanya simbol, tapi inti dari ibadah haji. Dalam tradisi Islam, Rasulullah SAW bersabda, “Haji itu adalah Arafah.” Artinya, siapa yang tidak sempat wukuf, maka hajinya dianggap tidak sah.

Penutup: Haji yang Terencana, Ibadah yang Tertata

Koordinasi matang antara pemerintah Indonesia dan otoritas Arab Saudi menunjukkan keseriusan dalam melayani jemaah dengan sebaik-baiknya. Dari penyediaan transportasi hingga mitigasi risiko, semua dipersiapkan agar ibadah suci ini berjalan khusyuk, aman, dan tertib.

Dengan ribuan bus yang siap bergerak dan sistem pengaturan yang detail, 200.000 jemaah Indonesia siap menapaki langkah paling sakral dalam haji — berdiri di Arafah, menyatu dalam doa dan pengampunan.

Baca Lagi

Direkomendasikan

World