Islamabad/Washington, 8 Mei – Sebuah jet tempur buatan China yang digunakan oleh Pakistan berhasil menembak jatuh setidaknya dua pesawat militer India dalam insiden yang terjadi pada hari Rabu, menurut dua pejabat Amerika Serikat yang berbicara kepada Reuters. Peristiwa ini menandai tonggak sejarah bagi teknologi jet tempur canggih buatan Beijing.
Seorang juru bicara Angkatan Udara India menolak berkomentar saat dimintai tanggapan terkait laporan Reuters tersebut.
Dampak Geopolitik dan Pantauan Washington
Keberhasilan jet tempur China dalam menghadapi pesawat tempur buatan Barat menjadi perhatian utama Washington. Para ahli pertahanan di Amerika Serikat mencermati bagaimana jet tempur China akan bersaing dalam skenario konflik di Taiwan atau kawasan Indo-Pasifik yang lebih luas.
Seorang pejabat AS yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa terdapat keyakinan tinggi bahwa Pakistan menggunakan pesawat J-10 buatan China untuk meluncurkan rudal udara-ke-udara terhadap jet tempur India—menjatuhkan setidaknya dua di antaranya. Sementara itu, pejabat lain mengungkapkan bahwa salah satu pesawat India yang ditembak jatuh adalah jet tempur Rafale buatan Prancis.
Menurut sumber yang sama, pesawat F-16 Pakistan buatan Lockheed Martin tidak digunakan dalam insiden tersebut.
India Belum Mengakui Kerugian
Hingga saat ini, pemerintah India belum mengakui kehilangan pesawatnya dalam insiden tersebut. Sebaliknya, India mengklaim bahwa mereka telah berhasil melakukan serangan terhadap infrastruktur yang mereka sebut sebagai “teroris” di dalam wilayah Pakistan.
Ketegangan antara kedua negara semakin meningkat, mendorong berbagai kekuatan dunia, termasuk AS, Rusia, dan China, untuk menyerukan ketenangan di kawasan yang dikenal sebagai salah satu wilayah paling berbahaya dan padat penduduk di dunia.
Di Prancis, pihak manufaktur Rafale, Dassault Aviation, serta konsorsium MBDA yang memproduksi rudal udara-ke-udara Meteor, belum memberikan komentar terkait peristiwa ini karena bertepatan dengan hari libur nasional.
Konfirmasi dari Barat dan Perhatian Internasional
Sementara sebelumnya Reuters melaporkan bahwa tiga pesawat India jatuh berdasarkan sumber dari pejabat lokal India, laporan terbaru ini merupakan konfirmasi pertama dari pihak Barat bahwa jet tempur buatan China memang digunakan Pakistan dalam serangan udara tersebut.
Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif, mengungkapkan kepada Reuters bahwa pesawat J-10 telah digunakan untuk menembak jatuh tiga unit pesawat Rafale yang baru saja diperoleh oleh India. Pakistan mengklaim bahwa total lima pesawat India berhasil ditembak jatuh dalam pertempuran udara tersebut.
Pantauan Terhadap Teknologi Jet Tempur
Baik Rafale maupun J-10 yang digunakan Pakistan termasuk dalam kategori jet tempur generasi 4.5, yang merupakan salah satu jenis pesawat tempur tercanggih saat ini.
Para analis pertahanan dari Barat mengatakan bahwa penggunaan langsung beberapa senjata canggih dalam konflik seperti ini akan dipelajari secara mendalam. Namun, mereka menekankan bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan pasti terkait efektivitasnya.
“Komunitas perang udara di China, AS, dan beberapa negara Eropa akan sangat tertarik untuk mendapatkan informasi langsung mengenai taktik, teknik, prosedur, serta jenis peralatan yang digunakan—termasuk apa yang berhasil dan apa yang tidak,” kata Douglas Barrie, seorang peneliti senior di International Institute for Strategic Studies.
Di media sosial, pertarungan antara rudal udara-ke-udara PL-15 buatan China dan rudal Meteor buatan konsorsium MBDA menjadi perbincangan hangat, menyoroti persaingan antara teknologi militer Timur dan Barat.