0
0

Trump Sebut Iran Terlibat dalam Negosiasi Sandera di Gaza

Mantan Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa Iran memainkan peran dalam proses negosiasi pembebasan sandera di Gaza, sebuah klaim yang berpotensi memperumit dinamika geopolitik di Timur Tengah

LiputanKhusus.com — Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengguncang panggung diplomatik dengan pernyataannya yang menyebut Iran terlibat langsung dalam negosiasi rumit antara Israel dan Hamas terkait pertukaran sandera dan rencana gencatan senjata.

Dalam pernyataan kepada wartawan di Ruang Makan Negara Gedung Putih pada hari Senin, Trump menyampaikan bahwa saat ini tengah berlangsung negosiasi besar-besaran yang melibatkan AS, Israel, Hamas, dan secara mengejutkan, juga Iran.

“Gaza sekarang sedang dalam proses negosiasi besar antara kami dan Hamas dan Israel, dan Iran juga terlibat. Kita akan lihat apa yang akan terjadi dengan Gaza. Kami ingin para sandera dipulangkan,” kata Trump.

Namun, Trump tidak menjelaskan lebih lanjut soal peran Iran dalam proses negosiasi tersebut. Pihak Gedung Putih belum memberikan klarifikasi, dan Misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pun belum merespons permintaan komentar.

Amerika Serikat sebelumnya telah mengusulkan gencatan senjata selama 60 hari antara Israel dan Hamas. Israel menyatakan kesediaannya untuk mengikuti skema tersebut, namun Hamas hingga kini menolak tawaran itu.

Dalam skema yang diajukan, sebanyak 28 sandera Israel—baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal—akan dibebaskan pada pekan pertama. Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan 1.236 tahanan Palestina dan menyerahkan jenazah 180 warga Palestina yang tewas.

Situasi ini tidak hanya memperlihatkan rumitnya peta konflik di Timur Tengah, tetapi juga memperlihatkan adanya celah diplomatik yang tengah dimanfaatkan oleh berbagai pihak, termasuk Trump sendiri.

Tak hanya itu, Trump juga mengungkap bahwa pekan ini akan digelar pembicaraan baru antara AS dan Iran terkait program nuklir Teheran. Ia menyiratkan adanya peluang untuk menghindari aksi militer jika kedua belah pihak bisa mencapai kesepakatan yang memadai.

“Pembicaraan ini bisa menunjukkan apakah kesepakatan nuklir mungkin tercapai, dan itu akan jauh lebih baik daripada aksi militer,” ujar Trump, sembari menambahkan bahwa Iran tengah menyiapkan kontra-usulan untuk potensi kesepakatan tersebut.

Trump juga mengonfirmasi bahwa ia telah berbicara lewat telepon dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Kantor Netanyahu menyebut bahwa Trump memberitahukan adanya “tawaran yang masuk akal” kepada Iran.

Dan meski Netanyahu terus mengancam akan menyerang situs nuklir Iran—yang disebutnya sebagai ancaman eksistensial bagi Israel—Trump menyatakan bahwa sejauh ini dialah yang telah menahan Netanyahu untuk tidak mengambil langkah militer.

Di tengah kerumitan geopolitik, pernyataan Trump menambah dimensi baru pada krisis Gaza dan membuka kemungkinan bahwa aktor-aktor besar di kawasan kini sedang merumuskan arah baru menuju penyelesaian.

Namun, masih belum jelas apakah upaya diplomatik ini akan membuahkan hasil nyata, atau justru membuka babak baru dalam konflik yang tak kunjung padam.

- Advertisement -spot_imgspot_img

Ekonomi

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -spot_img

Read More

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini